[ad_1]


Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya stroke dapat terjadi secara mendadak Kemenkes pada laman resminya menyebut bahwa deteksi stroke dapat dilihat dengan metode FAST (Face, Arm, Speech, Time), tidak dengan hanya sekedar melakukan gerakan jari. Selengkapnya pada bagian penjelasan.

= = =

Kategori: Konten yang Menyesatkan

= = =

Sumber: YouTube

https://arsip.cekfakta.com/archive/1720582110.660097/index.html

= = =

Narasi:

“Cara Mendeteksi Stroke Melalui Gerakan Jari #stroke #jaritangan”

“Coba Test Sekarang Juga Apakah Anda Berpotensi Terkena Stroke Atau Tidak Hanya Dengan Tangan. Caranya: Kepalkan tangan kemudian dibuka secara perlahan, lalu jari telunjuk ditaruh di atas jari tengan, lalu ibu jari ketemu jari manis kemuidan jari kelingking digerak gerakan seperti ini (bergerak masuk-keluar menyentuk telapak tangan). Jika jari kelingking bergerak dengan normal, itu tandanya otak anda tidak ada tidak masalah, itu tandanya anda tidak berpotensi stroke. Selamat mencoba.”

= = =

Penjelasan:

Beredar sebuah unggahan video di YouTube Shore membagikan informasi yang diklaim merupakan cara mendeteksi seseorang terkena stroke atau tidak hanya dengan gerakan jari. Dalam video menunjukkan ujung jari telunjuk bersentuhan dengan ujung jari tengah, jari ibu bersentuhan dengan jari manis, kemudian menggerakkan jari kelingking. Jika jari kelingking bergerak dengan normal maka dianggap tidak ada masalah pada otak.

Namun setelah ditelusuri cara mendeteksi stroke tidak hanya dilakukan dengan menggunakan gerakan jari. Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa stroke terjadi secara mendadak, tidak terjadi pelan-pelan. Disebutkan juga bahwa agar mengetahui gejala awal masyarakat dapat menggunakan metode FAST (Face, Arm, Speech, Time).

Pertama, Face atau wajah, dapat dengan melihat wajah seseorang yang tampak tidak normal atau tidak simetris. Kedua, Arm atau lengan, terjadi pelemahan pada lengan, jika diangkat salah satu lengan tingginya tidak sama dengan tinggi lengan satunya.

Ketiga, Speech atau berbicara, gejala stroke dapat dilihat dengan cara bicara penderita yang menjadi sulit, tidak jelas, atau bahkan tidak bisa bicara. Terakhir Time atau waktu, setelah tiga metode sebelumnya dialami pada penderita maka sudah waktunya untuk dibawa ke rumah sakit.

Masih dari laman Kemenkes pada artikel yang berbeda, stroke dapat dideteksi secara dini dengan melakukan Brain Check Up (BCU). Layanan BCU ini dikembangkan oleh RS Pusat Otak Nasional dengan serangkaian pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik, fisik neurobehaviour, pemeriksaan fisik jantung, pemeriksaan kardiografi, EKG dan treadmill, pemeriksaan neuroofthalmologi, pemeriksaan EEG dan pulmonologi, pemeriksaan lab (kekentalan darah, kolesterol, gula darah), rontgen thorax, serta pemeriksaan CTA (MRI & MRA).

Penelusuran tidak menemukan sumber valid yang membenarkan klaim pada video tersebut, justru ditemukan artikel dari Kompas.com yang sudah terpublikasi sejak Oktober 2022 menyebut bahwa dokter Dokter spesialis saraf dari Rumah Sakit Royal dan National Hospital Surabaya Bambang Kusnardi membantah klaim gerakan jari dapat mendeteksi stroke karena dianggap tidak memiliki korelasi antara gerakan jari dengan pendeteksian stroke.

Dengan demikian, cara deteksi stroke melalui gerakan jari adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

= = =

Referensi:

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210909/2338434/kenali-gejala-stroke-dengan-metode-fast

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230206/4842358/deteksi-dini-stroke-rs-pon-hadirkan-layanan-unggulan-brain-check-up

https://www.kompas.com/tren/read/2022/10/17/162500165/viral-video-cara-cek-risiko-stroke-dengan-jari-ini-kata-dokter

= = =

[ad_2]

Source link

Share.

Leave A Reply