[ad_1]


Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

Konten yang menyesatkan. Pihak keuskupan Jakarta justru menyambut keterlibatan Jokowi di GBK dengan respon yang sangat positif. Selain itu, tidak ada sumber resmi dan kredibel yang mengonfirmasi perdebatan Jokowi dengan keuskupan Jakarta.

=====

KATEGORI: KONTEN YANG MENYESATKAN

=====

Sumber: Twitter
https://archive.ph/4LIJr

=====

Narasi:
“Sudah pencitraan sedemikian rupa naik mobil biasa, eeh ditolak mentah-mentah oleh panitia. Tenggelam bener dah pamornya”.

“Jokowi kaget saat melihat sambutan umat Katolik dan umat lainnya yang begitu luar biasa atas kedatangan Paus di Jakarta. Lalu, dia berniat mengais simpati dan ingin menunggangi momen sakral ini. Jokowi memaksa panitia dan tim Paus untuk mengizinkannya mengikuti acara suci tersebut. Rupanya ia ingin juga ikut melambaikan tangan ke lebih dari 90.000 umat Katolik di Stadion Gelora Bung Karno. Lalu dengan sigap keuskupan Jakarta mencoba menolak keinginan Jokowi secara halus. Debat sengit terjadi antara tim kepresidenan dan juga panitia. Akhirnya dicapai kesepakatan dan komprominya adalah Jokowi akan datang untuk sekadar meninjau persiapan. Tapi, ia meminta dengan sangat dan harus disiarkan di jumbotron super besar yang ada di lokasi acara di GBK. Wartawan yang mengetahui ini lantas saja menggelengkan kepala. Memalukan”.

=====

Penjelasan:
Akun Twitter @lolina_321lagi mengunggah video yang menjelaskan bahwa Jokowi memaksa panitia kedatangan Paus Fransiskus untuk ikut penyambutan Paus di GBK. Tidak hanya itu, di video tersebut juga dijelaskan bahwa Jokowi memaksa untuk disiarkan di jumbotron besar di GBK, karena ingin mengais simpati dan menunggangi momen sakral ini. Klaimnya, tim kepresidenan dan keuskupan Jakarta berdebat sengit supaya Jokowi tetap menjadi pusat perhatian dalam acara penyambutan Paus di GBK. Cuitan dan video yang diunggah pada 5 September itu telah disukai 4,400 orang, dikutip dan dibagikan ulang 1,300 kali, serta telah dilihat 851,000 kali.

Setelah dilakukan pencarian atas klaim pemaksaan Jokowi untuk datang ke GBK, tidak ditemukan berita resmi bahkan kolom opini dari media mengenai kejadian ini. Sebaliknya, Kardinal Indonesia sekaligus Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, justru berterima kasih atas sambutan hangat Jokowi. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Gereja Katedral Jakarta 7 September lalu. Ungkapan Suharyo tersebut dikutip oleh Kompas dan berbunyi sebagai berikut:

“Acara itu sungguh-sungguh sangat istimewa, dan yang lebih istimewa lagi, yang sangat mengharukan bagi Paus, adalah ketika Bapak Presiden menyambutnya saat beliau tiba di Stadion GBK. Ini sungguh tak terduga”.

Selain itu, media KATOLIKANA dalam artikelnya yang berjudul “Kardinal Suharyo: Paus Terharu dengan Sambutan Presiden Jokowi” juga membahas bagaimana semua pihak keuskupan Jakarta berterima kasih dan sangat terharu dengan sambutan Jokowi dan segenap pemerintah Indonesia dalam rangkaian acara kedatangan Paus dari 3 hingga 6 September.

Terlebih lagi, penyambutan oleh Presiden RI sudah menjadi rangkaian acara yang dilakukan jika Indonesia kedatangan kunjungan resmi dari tamu penting, seperti saat kedatangan Raja dan Ratu Belanda pada Maret 2020 dan Presiden Argentina pada 26 Juni 2019.

Dengan demikian, informasi yang disebarkan akun Twitter @lolina_321lagi merupakan konten yang menyesatkan.

=====

Referensi:
https://nasional.kompas.com/read/2024/09/07/20480371/uskup-agung-jakarta-paus-fransiskus-tersentuh-sambutan-presiden-jokowi-di

https://www.katolikana.com/2024/09/08/kardinal-apresiasi-kunjungan-apostolik-paus-berjalan-lancar/

https://www.youtube.com/watch?v=bCkzaHl9DCw

https://www.youtube.com/watch?v=xXXqtQAhbOg

[ad_2]

Source link

Share.

Leave A Reply