[ad_1]


Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah

Faktanya perbandingan anak yang sakit kulit dengan kondisinya saat sembuh memiliki ciri fisik yang berbeda. Tidak ada istilah detoksifikasi vaksin, ahli menyebut bahwa orang yang sudah divaksinasi sudah terjadi reaksi imunitas yang kompleks di dalam tubuh untuk memberikan proteksi terhadap virus. Proses tersebut tidak bisa dikeluarkan atau dibatalkan dengan istilah detoksifikasi vaksin.

= = =

Kategori: Konten yang Menyesatkan

= = =

Sumber: Facebook

https://arsip.cekfakta.com/archive/1719210841.781155/index.html

= = =

Narasi:

“Ini pasien Team Detox Vaksin (Bandung, Indonesia). Anak sekolah jadi Korban Vaksin Covid. Kulit jadi Berdarah, Bernanah, Gatal, Bersisik, Terkelupas, Rambut Rontok seperti Kemo. DiSuntik Vaksin oleh Tenaga Kesehatan di Sekolah . Nakes & Sekolah Lepas Tangan. Padahal sebelum suntik, keluarganya Sudah Menolak. Juga Kerusakan beberapa Organ. Alhamdulillah dengan izin Alloh ta’ala, Sembuh..”

= = =

Penjelasan:

Artikel disadur oleh Tempo.

Beredar sebuah video yang menunjukkan seorang anak laki-laki mengalami penyakit kulit akibat dari efek samping vaksin Covid-19. Dalam video tersebut disebutkan bahwa anak laki-laki tersebut sembuh dari efek samping tersebut dengan cara detoksifikasi vaksin dengan menunjukkan bukti foto perbandingan kondisi saat sakit dan setelah didetoksifikasi.

Namun setelah diperhatikan anak yang dijadikan bukti tersebut memiliki kondisi fisik yang berbeda. Seperti yang dilansir dari Tempo.co, anak yang mengalami sakit kulit akibat vaksin tersebut berambut lurus, sedangkan anak yang diklaim telah sembuh akibat efek samping vaksin memiliki rambut yang keriting atau ikal.

Mengenai detoksifikasi vaksin, ahli epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman melalui Tempo.co menyebut bahwa tidak ada istilah detoksifikasi vaksin. Ia menjelaskan, tubuh seseorang yang telah divaksinasi akan mengalami proses imunitas yang kompleks sehingga tubuh memberikan proteksi terhadap virus.

Masih dari Tempo.co, vaksin yang telah diproses menjadi imunitas dalam tubuh tersebut tidak bisa dibatalkan atau dikeluarkan dengan detoksifikasi vaksin. Selama program vaksinasi Covid-19 berlangsung, vaksin terbukti telah memberikan manfaat yang lebih besar, sedangkan efek samping vaksin jarang terjadi.

Para ahli medis telah menentang detoksifikasi vaksin Covid-19 dengan cara-cara yang berbahaya seperti berendam di larutan pemutih, atau mandi dengan larutan soda kue, garam epsom, hingga bahan pembersih boraks. Para ahli menyebut bahwa tindakan seperti itu justru akan mengiritasi kulit dan mata, tetapi tidak akan menghilangkan efek vaksin Covid-19.

Dengan demikian, bukti anak sakit kulit akibat vaksin Covid-19 sembuh dengan detokisifikasi adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

= = =

Referensi:

https://cekfakta.tempo.co/fakta/2956/belum-ada-bukti-video-yang-diklaim-seorang-anak-yang-sembuh-dari-efek-samping-vaksin-covid-19-setelah-didetoksifikasi

https://cekfakta.tempo.co/fakta/2920/keliru-video-berisi-klaim-tentang-layanan-detoksifikasi-vaksin-covid-19

= = =

[ad_2]

Source link

Share.

Leave A Reply