[ad_1]

SEMARANG – Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) masih menjadi salah satu materi yang diterima oleh Peserta Jamda XVI. Hal ini mengingat pentingnya SPAB bagi generasi muda, sehingga bersama dengan 3 narasumber yaitu Kak Bambang Sasongko dari andalan Nasional urusan Abdimas, kak Khaerul Huda dan kak Agus Eko materi SPAB tetap diberikan kepada peserta Jamda bahkan hingga tanggal 3 September 2024.

Dalam sesi ini, para pembicara memberikan penyuluhan tentang pentingnya kesadaran dan kesiapsiagaan bencana bagi anggota Pramuka. Kak Bambang Sasongko menjelaskan bahwa Indonesia terletak di wilayah cincin api (Ring of Fire), sehingga memiliki risiko tinggi terhadap berbagai bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung berapi. Oleh karena itu, penting bagi Pramuka untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam tanggap bencana.

Dalam wawancara dengan Kak Bambang Sasongko, ia menjelaskan bahwa, dalam Pramuka, sejak golongan Siaga sudah diajarkan dasar-dasar tanggap bencana.

“Sebagai Pramuka yang memiliki pedoman hidup berupa Trisatya dan Dasadarma, peserta Jamda diarahkan agar menjadi anggota yang berempati dan tanggap bencana sesuaidengan kompetensinya.” Ucapnya.

Kegiatan SPAB ini diisi dengan berbagai materi dan simulasi mengenai bagaimana menghadapi bencana, termasuk langkah-langkah evakuasi, pertolongan pertama, dan peran Pramuka dalam membantu penanggulangan bencana. Peserta juga diajak untuk lebih peka dan tanggap terhadap situasi darurat, serta memahami peran penting Pramuka dalam membantu masyarakat saat terjadi bencana.

Peserta yang hadir mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan antusiasme. Mereka terlihat serius mendengarkan penjelasan dari narasumber, serta aktif berpartisipasi dalam simulasi dan sesi tanya jawab. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga menguatkan nilai-nilai kemanusiaan yang tertanam dalam Trisatya dan Dasadarma Pramuka.

Dengan adanya kegiatan SPAB, diharapkan para anggota Pramuka dapat menjadi teladan dalam masyarakat dalam hal kesiapsiagaan bencana. Mereka tidak hanya diharapkan mampu melindungi diri sendiri, tetapi juga berperan aktif dalam membantu orang lain dan ikut serta membangun masyarakat yang lebih tangguh terhadap bencana.

[ad_2]

Source link

Share.

Leave A Reply