[ad_1]
Hasil periksa fakta Raymondha Elsha
Faktanya isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai terjadinya tsunami di laut selatan Pangandaran.
===========
[KATEGORI]: Konten dimanipulasi
===========
[SUMBER]: YOUTUBE https://ghostarchive.org/varchive/0F_H1IWqEnA (arsip)
===========
[NARASI]: “LAUT SELATAN TERJADI TSUNAMI
PANGANDARAN TERJADI GELOMBANG DASYAT SMUA WARGA HISTERIS”
===========
[PENJELASAN]:
Muncul sebuah unggahan di Youtube pada 5 Juni 2024 mengenai klaim yang mengatakan jika telah terjadi tsunami di laut selatan Pangandaran.
Namun, setelah disimak dan dilakukan pencarian di Google ternyata narator hanya membacakan ulang sebuah artikel berjudul “Peringatan Dini Gelombang Tinggi Perairan Selatan Termasuk Pangandaran, BMKG: Warga Pesisir Waspada” yang diterbitkan oleh Tribun Jabar.
Mengutip dari Tribun Jabar, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun meteorologi Tunggul Wulung Cilacap mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi. Terutama, di laut selatan Pangandaran. Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Jateng, Nurmaya mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Selatan – Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 4 – 20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 – 25 knot.
Tinggi gelombang mencapai 2,5 sampai 4 meter dan berpeluang terjadi di perairan selatan Sukabumi, Samudera Hindia Selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, Samudera Hindia Selatan Cianjur. BMKG mengimbau perahu nelayan agar memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. BMKG pun meminta kapal tongkang mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Nahkoda kapal ferry juga harus memperhatikan angin sekencang 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Adapun kapal besar, seperti kargo dan pesiar, disarankan mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa isi video tersebut jelas berbeda dengan apa yang diklaim pada judul video mengenai terjadinya tsunami di laut selatan Pangandaran.
===========
[REFERENSI] :
[ad_2]
Source link