[ad_1]
Hasil periksa fakta Amanda Rahma
Tidak benar pernyataan di atas. Narator dalam video ini hanya berbicara tentang masyarakat lokal yang dilarang mengikuti upacara di IKN, padahal Deputi Protokol dan Pers Media Istana sudah memberitahukan bahwa pelaksanaan upacara HUT RI ke-79 di IKN akan turut mengundang masyarakat lokal. Selain itu, semua masyarakat dan pekerja lokal juga memiliki kesempatan untuk bertempat tinggal di IKN.
Simak penjelasannya.
====
[KATEGORI] Konten yang menyesatkan
====
[SUMBER] Tiktok
https://arsip.cekfakta.com/archive/1723295851.324779/index.html
====
[NARASI]
Sudah kuduga rumah hantu Jokowi di IKN bukan untuk rakyat pribumi. Hanya khusus untuk warga tionghuwa.
====
[PENJELASAN]
Akun Tiktok bernama @firdausallahfirda mengunggah video yang menyatakan bahwa IKN dibangun untuk warga Tionghoa bukan untuk pribumi. Video ini diunggah pada 8 Agustus 2024.
Setelah disimak videonya secara keseluruhan, narator dalam video ini hanya berbicara mengenai larangan upacara di IKN bagi warga
pribumi. Pemeriksa fakta kemudian mencoba menelusuri pernyataan terkait. Melansir dari http://kompas.com, pelaksanaan upacara HUT RI ke-79 di IKN akan menyertakan masyarakat lokal dengan jumlah undangan keseluruhan 1.400 kursi. Dalam artikel tersebut juga tertulis bahwa Deputi Protokol dan Pers Media Istana, Yusuf Permana mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menyiapkan daftar masyarakat lokal yang diundang.
Sementara itu, dilansir dari http://rbtv.disway.id, ada beberapa elemen masyarakat yang akan tinggal di IKN khususnya di tahun 2024 yaitu ASN, TNI-Plori, penduduk lokal dan prakerja. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa semua masyarakat lokal atau pribumi berkesempatan tinggal di IKN bukan hanya warga Tionghoa. Dengan demikian, tidak benar bahwa IKN dibangun untuk warga Tionghoa.
====
[REFERENSI]
https://nasional.kompas.com/read/2024/08/09/12465791/warga-lokal-bisa-ikut-upacara-hut-ri-di-ikn-list-nya-ditentukan-pemda
[ad_2]
Source link