[ad_1]
Hasil periksa fakta Raka.
[FAKTANYA]: Narasi yang beredar tidak benar, dua pimpinan IDI telah membantah narasi yang beredar sejak 2010 tersebut. Selain itu, pada umumnya aspartam yang dipermasalahkan dalam narasi yang beredar tersebut, dianggap aman dikonsumsi dalam batas jumlah tertentu.
======
[KATEGORI]: Konten Palsu.
=====
[SUMBER]: https://perma.cc/N32N-Z6YX
=====
[NARASI]: Tolong disebar luas kan Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb::1. Extra Joss,
:2. M-150,
3. Kopi Susu Gelas (Granita),
4. Kiranti,
5. Krating Daeng,
6. Hemaviton,
7. Neo Hemaviton,
8. Marimas,
9. Segar Sari shachet,
10. Frutillo,
11. Pop Ice,
12. Segar Dingin Vit. C,
13. Okky Jelly Drink,
14. Inaco,
15. Gatorade,
16. Nabati,
17. Adem Sari,
18. Naturade Gold,
19. Aqua Splash Fruit.
Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.Info:RS Fatmawati , RSCM , RS Siloam , All RS Nara sumber :Dr. H. Ismuhadi, MPHMohon dishare, sayangi keluarga anda.
=====
[PENJELASAN]: Beredar klaim bahwa IDI memberikan peringatan akan adanya wabah pengerasan otak hingga diabetes yang disebabkan karena beberapa produk minuman.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.
Narasi tentang aspartam yang beredar melalui pesan singkat (SMS) dan BlackBerry Messenger sejak tahun 2010 mengklaim bahwa aspartam berbahaya dan dikaitkan dengan informasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Namun, Priyo Sidipratomo, Ketua Umum IDI pada saat itu, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak berasal dari IDI. Priyo menyatakan bahwa pesan tersebut merupakan hoaks, dan IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu. Ia juga menambahkan bahwa dokter yang disebut dalam narasi tersebut tidak pernah memberikan pernyataan tersebut, dan namanya dicatut tanpa izin.
Selain itu, Zaenal Abidin, Ketua IDI periode 2012-2015, juga membantah keterlibatan IDI dalam menyebarkan informasi tersebut ketika narasi serupa kembali muncul pada tahun 2013. Ia menegaskan bahwa IDI tidak akan menyebarkan informasi secara sembarangan atau tanpa proses verifikasi resmi.Dalam hal keamanan aspartam, Priyo Sidipratomo menjelaskan bahwa penggunaan aspartam sebagai pemanis buatan di Indonesia telah disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), asalkan jumlahnya di bawah ambang batas yang ditetapkan. Dalam rapat dengan Komisi Kesehatan DPR RI, BPOM menyatakan bahwa aspartam aman dikonsumsi jika jumlahnya tidak melebihi 600 mg per kg produk, sesuai dengan standar Codex.
Aspartam adalah pemanis buatan yang sering digunakan dalam produk makanan dan minuman karena tingkat kemanisannya yang sangat tinggi dibandingkan gula biasa, serta tidak mengandung kalori. Aspartam sering ditandai dengan kode 951 pada label produk dan dikenal dengan berbagai nama seperti Equal, NutraSweet, Canderel, dan Sugar Twin.Meskipun Badan Pangan PBB (WHO) mengakui bahwa aspartam mungkin bersifat karsinogenik (berpotensi menyebabkan kanker), banyak negara tetap mengizinkan penggunaannya dengan pembatasan tertentu. Di Australia, batas konsumsi yang aman adalah 40 mg per kilogram berat badan, sementara di Amerika Serikat, batasnya adalah 75 sachet per hari. Di Indonesia, aturan yang berlaku mengikuti standar Codex, yaitu 600 mg/kg produk.Secara umum, aspartam dianggap aman jika dikonsumsi dalam jumlah moderat. Namun, ada perhatian terhadap kemungkinan efek samping, seperti kecanduan gula, pada individu tertentu.
Dengan demikian klaim mengenai peringatan IDI terhadap wabah pengerasan otak hingga diabetes tersebut tidak benar dengan kategori konten palsu.
=====
[REFERENSI]: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2183560/idi-sayangkan-namanya-dicatut-untuk-perang-bisnis-kasus-minuman-berbahaya
https://koran.tempo.co/read/kesehatan/483273/aspartam-minuman-diet-dan-kanker
https://turnbackhoax.id/2024/07/31/salah-idi-peringatkan-adanya-wabah-pengerasan-otak-dan-sumsum-tulang-belakang-serta-diabetes/
https://turnbackhoax.id/2024/08/17/salah-pesan-himbauan-dubes-kl-tentang-bahaya-makanan-kaleng-dari-thailand-dan-peringatan-idi-soal-minuman-penyebab-pengerasan-otak/
https://turnbackhoax.id/2023/12/26/salah-pesan-berantai-imbauan-ibu-dubes-kbri-kuala-lumpur-dan-idi-keluarkan-daftar-minuman-mengandung-aspartam/
https://turnbackhoax.id/2024/01/29/salah-waspada-bahaya-makanan-kaleng-asal-thailand/
https://turnbackhoax.id/2022/10/27/salah-pernyataan-idi-tentang-daftar-minuman-yang-menyebabkan-pengerasan-otak-diabetes-dan-pengerasan-sumsum-tulang-belakang/
https://turnbackhoax.id/2022/11/01/salah-makanan-kaleng-produksi-thailand-terkontaminasi-darah-penderita-aids-dan-daftar-minuman-penyebab-kanker/
https://turnbackhoax.id/2022/02/19/salah-makanan-kaleng-mengandung-virus-hiv-aids/
https://turnbackhoax.id/2022/04/30/salah-pesan-whatsapp-makanan-kaleng-produksi-thailand-terkontaminasi-darah-penderita-aids-dan-daftar-minuman-penyebab-kanker/
https://turnbackhoax.id/2021/01/20/salah-pernyataan-idi-terkait-aspartame-dalam-minuman-instan-sebabkan-kanker-diabetes-dan-pengerasan-sumsum-tulang-belakang/
https://turnbackhoax.id/2021/10/23/salah-daftar-minuman-instan-yang-dapat-sebabkan-diabetes-dan-matikan-sumsum-tulang/
[ad_2]
Source link