[ad_1]
Hasil Periksa Fakta Luthifyah
Pemberian lem pada seal atau karet segel tabung untuk menghemat LPG merupakan hal yang tidak benar. Faktanya, cara tersebut hanya akan mempersulit ketika melakukan pergantian karet. Karet seal akan berkurang elastisitasnya seiring pemakaian jadi harus diganti secara berkala.
Selengkapnya pada bagian penjelasan.
= = = = =
KATEGORI: konten yang menyesatkan
= = = = =
SUMBER: Facebook
https://archive.cob.web.id/archive/1718627910.488771/screenshot.png
= = = = =
NARASI:
“Cukup lakukan ini gas di rumah tidak cepat habis dan makin irit begini triknya. Cukup congkel seal pada tabung, rahasianya ambil satu helai benang jahit. Ikatkan pada tengah seal seperti pada video teteskan lem G pada ujung benang. Lalu pasang lagi pada tabung gas dijamin gas anti bocor, jadi irit dan pastinya tidak cepat habis. Semoga bermanfaat.” (narasi pada video)
= = = = =
PENJELASAN:
Akun Facebook Aini Ida Frindava memposting sebuah video cara agar gas tidak cepat habis. Video tersebut memperlihatkan langkah-langkahnya mulai dari mencongkel seal yang ada di tabung gas berwarna hijau, kemudian mengikatkan satu benang jahit ke tengah seal lalu seal dan ujung benang ditetesi lem G pada . Terakhir pasang kembali gas.
Setelah ditelusuri menggunakan kata kunci “cara menghemat gas dengan mengelem benang jahit di seal” ditemukan informasi bahwa karet yang di lem pada tabung justru akan mempersulit penggunaan penggantian, hal tersebut dijelaskan oleh sekretaris perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, melansir dari Kompas.com. Irto menjelaskan elastisitas karet tabung akan berkurang seiring pemakaian, maka dari itu karet tabung perlu diganti secara berkala. Fungsi karet seal tersebut untuk safety atau keamanan.
Dengan demikian pemberian lem pada seal atau karet segel tabung untuk menghemat LPG merupakan hal yang tidak benar. Cara tersebut hanya akan mempersulit ketika melakukan pergantian karet. Karet seal akan berkurang elastisitasnya seiring pemakaian jadi harus diganti secara berkala, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Artikel disadur dari Cekfakta Kompas.
REFERENSI:
[ad_2]
Source link