[ad_1]
Hasil periksa fakta Raymondha Elsha
Klaim yang mengatakan virus SARS-CoV-2 telah dipatenkan sejak 2015 adalah tidak benar. Jurnal tersebut berisi hasil penelitian terkait perbedaan mutasi titik antara SARS-CoV-2 dan kelelawar RaTG13 coronavirus. Jurnal tersebut tidak menyebutkan upaya paten terhadap virus Covid-19.
===========
[KATEGORI]: Konten menyesatkan
===========
[SUMBER]: Threads https://ghostarchive.org/archive/UAnDW (arsip)
===========
[NARASI]: “Katanya di Singapore, si kopit mulai merajalela lagi.
Jadi pengen bahas konstipasi.
Gua mau coba ek ek dulu karena konstipasi, meanwhile lu orang baca postingan ini.
Papernya: Ambati et al. 2022. MSH3 Homology and Potential Recombination Link to SARS-CoV-2 Furin Cleavage Site.”
===========
[PENJELASAN]:
Artikel disadur dari Tempo.
Beredar unggahan di media sosial X yang berisi tangkapan layar sebuah jurnal penelitian berjudul “MSH3 Homology and Potential Recombination Link to SARS-CoV-2 Furin Cleavage Site”. Unggahan tersebut mengklaim bahwa virus SARS-CoV-2 telah dipatenkan sejak 2015.
Dilansir dari Tempo, jurnal penelitian yang diklaim merupakan upaya paten tes virus corona baru merupakan jurnal yang ditulis Balamurali K. Ambati dkk yang terbit 21 Februari 2022. Ahli epidemiologi dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mengatakan riset tersebut mengeksplorasi fitur spesifik dalam kode genetik virus penyebab COVID-19, yang dikenal sebagai SARS-CoV-2. Mereka membandingkannya dengan virus serupa yang ditemukan pada kelelawar, yaitu RaTG13.
Dikutip dari Tim Cek Fakta AFP, seseorang bernama Richard A. Rothschild diklaim pernah mengajukan paten untuk tes virus corona baru pada dan permohonan paten yang tidak terkait corona virus pada tahun 2015. Namun klaim itu ternyata merupakan informasi yang salah. Kantor Paten Eropa menyatakan permohonan paten yang diajukan tidak mengacu pada SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 sebelum tahun 2020.
Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan virus SARS-CoV-2 telah dipatenkan sejak 2015 adalah tidak benar. Jurnal tersebut berisi hasil penelitian terkait perbedaan mutasi titik antara SARS-CoV-2 dan kelelawar RaTG13 coronavirus. Jurnal tersebut tidak menyebutkan upaya paten terhadap virus Covid-19. Informasi terkait upaya paten virus Covid-19 bahkan merupakan informasi lawas yang pernah ramai beredar pada Oktober 2020 dan telah dinyatakan sebagai informasi yang keliru.
===========
[REFERENSI] :
https://cekfakta.tempo.co/fakta/2929/keliru-virus-sars-cov-2-telah-dipatenkan-sejak-2015
https://turnbackhoax.id/2021/10/08/salah-covid-19-adalah-rencana-depopulasi-dunia
[ad_2]
Source link