[ad_1]
Hasil periksa fakta Raka.
[FAKTANYA]: Klaim tanaman tapak dara digunakan untuk pengobatan kanker tidak benar, FDA tidak menyetujui catharanthus roseus atau Tanaman Tapak Dara sebagai obat anti kanker. Namun alkaloid bioaktif yaitu vincristine dan vinblastine yang terkandung dalam tanaman tersebut digunakan sebagai senyawa kunci dalam obat-obat kanker.
======
[KATEGORI]: Konten yang menyesatkan.
======
[SUMBER]: https://perma.cc/KV95-ZAXC
======
[NARASI]: TIDAK PERLU OPERASI DAN KEMO, AMPUH TUNPAS SEL KANKER GANAS
======
[PENJELASAN]: Beredar sebuah klaim bahwa tanaman tapak dara mampu menyembuhkan kanker tanpa melakukan operasi.
Namun setelah dilakukan penelusuran klaim tersebut tidak benar.
Disadur dari artikel periksa fakta Tempo, Dalam jurnal berjudul “A Comprehensive Review on Catharanthus roseus L. (G.) Don: Clinical Pharmacology, Ethnopharmacology and Phytochemistry,” para peneliti mengidentifikasi sekitar 400 alkaloid yang terdapat dalam tanaman tapak dara. Di antara alkaloid tersebut, terdapat 130 jenis alkaloid indol monoterpenoid (MIA), termasuk dua alkaloid dimer yang paling penting karena sifat sitotoksiknya, yaitu vincristine dan vinblastine. Alkaloid lainnya yang juga ditemukan meliputi deoxyvinblastine, leurocristine, leurosine, leurosidine, pleurosin, roseadine, rosicine, vinacardine, vincolinine, dan vindolicine. Penelitian ini menunjukkan bahwa vincristine dan vinblastine memiliki kemampuan untuk memperlambat pertumbuhan tumor, leukemia, dan limfoma, sehingga menunjukkan sifat antikanker.
Dr. Heru Wiyono, SpPD FINASIM, dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya), menjelaskan bahwa ada beberapa pendekatan medis dalam terapi kanker.
“Terapi kanker dapat dilakukan melalui kemoterapi, operasi, radiasi, dan yang terbaru adalah imunoterapi, yang memanfaatkan mekanisme sistem kekebalan untuk menyerang sel kanker yang dianggap benda asing,” jelas Heru.
Heru lebih lanjut menjelaskan bahwa kemoterapi adalah metode terapi kanker yang menggunakan berbagai obat-obatan untuk membunuh sel kanker. “Vincristine dan vinblastine adalah contoh obat kemoterapi yang bekerja dengan mengganggu proses mitosis, sehingga menghambat pertumbuhan sel kanker,” tambahnya.
Namun, karena jenis kanker sangat bervariasi dan memiliki sensitivitas yang berbeda-beda, tidak semua pasien menjalani kemoterapi saja; beberapa mungkin memerlukan kombinasi dengan radiasi atau operasi. “Jika kanker sudah berkembang pesat dan menekan jaringan di sekitarnya, menyebabkan penyumbatan pembuluh darah, sakit kepala berat karena tekanan pada otak, atau sumbatan usus, operasi dapat dipertimbangkan untuk pasien tersebut,” kata Heru.
Heru juga menyoroti bahwa kadar vincristine dan vinblastine yang diperoleh dari senyawa vindoline dalam tanaman tapak dara tidak banyak, sehingga memerlukan proses ekstraksi. Selain itu, kadar vindoline di alam dapat sangat bervariasi, sehingga efek samping dan dosis yang tepat sulit ditentukan.
Heru sangat menganjurkan agar masyarakat yang bermaksud menggunakan tanaman tapak dara untuk mengobati kanker berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter keluarga atau dokter di pelayanan kesehatan primer. “Hal ini untuk menghindari risiko overdosis dan timbulnya efek samping yang tidak diinginkan,” tegasnya.
======
[REFERENSI]: https://www.researchgate.net/publication/364030686_A_Comprehensive_Review_on_Catharanthus_roseus_L_G_Don_Clinical_Pharmacology_Ethnopharmacology_and_Phytochemistry
https://cekfakta.tempo.co/fakta/2964/menyesatkan-klaim-bahwa-tanaman-tapak-dara-menyembuhkan-kanker-tanpa-operasi
[ad_2]
Source link